Seubnetting sering diartikan sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address. Dari blok yang rentang IP address nya banyak dibuat sehingga membentuk rentang IP address yang lebih sedikit.Sebelum melanjutkan lebih jauh, ada baiknya jika kita mengenal dan memahami terlebih dahulu beberapa istilah yang sering digunakan dalam subnetting seperti di bawah ini.



Cara Cepat Belajar Mneghitung Subnetting IP Address Bagian 1 

Network address adalah sebuah alamat IP address yang dipakai untuk mewakili dari sekumpulan host yang tergabung dalam sebuah jaringan. Fungsinya adalah untuk menandai sebuah network agar dapat dibedakan dengan network yang lain. Karena fungsinya tersebut, network address juga dipakai untuk mengirimkan paket dari LAN ke LAN atau jaringan satu ke jaringan lain.

Broadcast address adalah alamat yang digunakan sebuah IP address untuk mengirim paket ke semua host yang ada pada sebuah jaringan/LAN. Berbeda dengan network address, broadcast address tidak diperuntukan untuk untuk mengirim paket ke jaringan lain.

Subnet mask adalah bagian IP address yang dapat menggambarkan jumlah host dari sebuah jaringan. Contoh dari subnetmask, 255.255.255.0 (subnetmask desimal) kemudian dikonversi ke bilangan binary menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000 (subnetmask biner). Pada contoh tersebut bisa kita ketahui terdapat 8 bit angka biner nol, yang berarti jumlah host pada jaringan tersebut adalah 2^8 = 256 host. Karena bilangan tersebut berbentuk binary maka pemangkatan yang digunakan adalah 2.

Classless Inter-Domain Routing (CIDR) merupakan yang dipakai untuk mengalokasikan jumlah alamat yang ada pada blok tertentu. Misal 192.168.0.0/24, pada contoh tersebut yang merupkan CIDR adalah “/24” yang juga sering disebut dengan notasi. Pada kasus ini, bisa kita lihat pula jumlah host yang tersedia. /24 maka jika implementasikan ke bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000, dengan melihat bilangan tersebut maka sudah bisa kita ketahui jumlah host yang tersedia.

Host valid / IP valid adalah alamat IP address yang dapat digunakan oleh host. Misal dalam rentang IP address 192.168.1.0/24, maka host jumlah host valid nya adalah 192.168.1.1 – 192.168.1.254. Sedangkan Ip address pertama 192.168.1.0 merupakan Network address dan IP address kedua 192.168.1.255 merupakan broadcast address.

Power of 2. Yang dimaksud dengan power of 2 adalah pemangkatan angka 2 dengan bilang mulai dari nol, 1, 2 dan seterusnya, yang penting bilangan tersebut haruslah angka genap positif. Yang mesti diingat dalam pemangkatan angka 2 adalah sebagai berikut:
2^0 = 1
2^1= 2
2^2=2 x 2 = 4
2^3=2 x 2 x 2 = 8
2^4= 2 x 2 x 2 x 2 = 16
2^5= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32
2^6= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 64
2^7=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 128
2^8=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 256
2^9=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 512
2^10= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 1024

A. IP address class C Subnetting
Tentukan IP address yang akan mau disubnetting, misalnya 192.168.1.0/24. Agar lebih mudah memahaminya, saya gunakan CIDR dalam penulisan IP address nya. Sebelum lanjut, saya akan manampilkan CIDR secara lengkap.

Subnet mask         CIDR/Notasi
255.0.0.0                /8
255.128.0.0            /9
255.192.0.0            /10
255.224.0.0            /11
255.240.0.0            /12
255.248.0.0            /13
255.252.0.0            /14
255.254.0.0            /15
255.255.0.0            /16
255.255.128.0         /17
255.255.192.0         /18
255.255.224.0         /19
255.255.240.0         /20
255.255.248.0         /21
255.255.252.0         /22
255.255.254.0         /23
255.255.255.0         /24     ———–> # Awal dari Class C
255.255.255.128     /25
255.255.255.192     /26
255.255.255.224     /27
255.255.255.240     /28
255.255.255.248     /29
255.255.255.252     /30

Setelah itu kita lakukan subnetting terhadap ip private yang termasuk dalam class C.
IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.1.0/24
Subnet mask binner =
11111111.11111111.11111111.00000000
Subent mask decimal = 255.255.255.0
Jumlah Blok = 2^0 = 1
Jumlah host/blokl = 2^8 = 256
Jumlah host valid = 256 – 2 =254
Blok Pertama: (total host 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255)
Network address = 192.168.1.0
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
Broadcast address = 192.168.1.255

Berikut ini adalah penjelasan dari cara perhitungan diatas.
1. Subnet mask binner (SM Binner)
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /24. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000;
2. Subnet mask decimal (SM Decimal)
Subnet mask desimal merupakan konversi dari subnet mask binner. Karena Subnet mask binner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000, maka subnet decimal 255.255.255.0;
3. Jumlah blok
Karena seubnetting ini dilakukan pada kelas C, maka yang merupakan NET ID adalah tiga oktet pertama dan yang merupkan HOST ID. Perlu kita ketahui yang menetukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^0 = 1.
4. Jumlah host/blok
Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalik dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada SM BInner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^8 = 256.
5. Jumlah Host valid atau IP Valid
Jumlah total range IP address diatas adalah 256 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host – 2 (network address dan broadcast address). Jadi Karena pada ip address terdapat 3 jenis address, yaitu network address, broadcast address, dan IP valid. Maka IP address tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 192.168.1.0 sebagai network address, 192.168.1.255 sebagai broadcast address, dan yang menjadi range IP valid adalah 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254;
Setelah saya menjelaskan tentang metode perhitungan diatas, saya akan berikan lagi contoh perhitungan dengan notasi yang berbeda agar semakin mudah dipahami terlebih bagi yang masih belajar.
IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.1.0/25
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.100000
Subent mask decimal = 255.255.255.128 (didapat dari 2^7=128)
Jumlah Blok = 2^1 = 2
Jumlah host/blokl = 2^7 = 128
Jumlah host valid = 128 – 2 =126
Blok Pertama: (total range 192.168.1.0 sampai 192.168.1.127)
Network address = 192.168.1.0;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.126
Broadcast address = 192.168.1.127
Blok Kedua: (total range 192.168.1.128 sampai 192.168.1.255) pada blok kedua, urutan host melanjutkan blok pertama.
Network address = 192.168.1.128
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.129 s/d 192.168.1.254
Broadcast address =  192.168.1.255
IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.1.0/26
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.11000000
Subent mask decimal = 255.255.255.192 {didapat dari (2^7) + (2^6) = 192 }
Jumlah Blok = 2^2 = 4
Jumlah host/blokl = 2^6 = 64
Jumlah host valid = 64 – 2 = 62
Blok Pertama: (total range 192.168.1.0 sampai 192.168.1.63)
Network address = 192.168.1.0;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.62
Broadcast address = 192.168.1.63;
Blok Kedua: (total range 192.168.1.64 sampai 192.168.1.127)  pada blok kedua, urutan host melanjutkan blok pertama.
Network address = 192.168.1.64;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.65 s/d 192.168.1.126
Broadcast address = 192.168.1.127;
Blok Ketiga: (total range 192.168.1.128 sampai 192.168.1.191)  pada blok ketiga, urutan host melanjutkan blok kedua.
Network address = 192.168.1.128;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.129 s/d 192.168.1.190
Broadcast address = 192.168.1.191;
Blok Keempat: (total range 192.168.1.192 sampai 192.168.1.255) pada blok keempat, urutan host melanjutkan blok ketiga.
Network address = 192.168.1.192;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.193 s/d 192.168.1.254
Broadcast address = 192.168.1.255;

Untuk menghitung IP address dengan CIDR atau notasi /27, /28, /29, /30 silahkan Anda coba sendiri, sekaligus untuk berlatih menghitung. Semoga bermanfaat.





winbox adalah aplikasi yang berfungsi untuk melakukan konfigurasi pada sistem operasi jaringan RouterOS Mikrotik dimana aplikasi Winbox ini berjalan pada OS Windows.
sistem operasi Linux yang dapat dijalankan pada Winbox Mikrotik diantaranya Ubuntu, Linux Mint, Debian, dan distro linux lainnya. Dengan bantuan aplikasi wine kita dapat menjalankan aplikasi windows di Linux.

Fungsi Winbox

Fungsi utama winbox adalah untuk setting yang ada pada mikrotik,  berarti tugas utama windox adalah untuk menyetting atau mengatur mikrotik dengan GUI, atau tampilan dekstop
fungsi winbox lebih rinci adalah
1. Setting mikrotik routher
2. untuk setting bandwite jaringan internet
3. untuk setting blokir sebuah situs
4. dan masih banyak yg lainnya..

 
berikut ini adalah langkah-langkah untuk installasi winbox menggunakan terminal pada linuxmint:
1. buka terminal dengan cara klik ctrl+alt+t
2. setelah kita buka terminal yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah kita install wine dengan perintah  sudo add-apt-repository ppa:ubuntu-wine/ppa namun sebelum anda melakukan installasi wine pastikan terlebih dahulu ada sudah melakukan root seperti gambar berikut:
 2. setelah itu lakukan update dengan cara ketikan   sudo apt-get update
3. lalu setelah itu kita download wine dengan ketikan perintah sudo apt-get install wine seperti gambar berikut:

4. lalu setelah itu kita tunggu hingga prosesnya selesai setelah selesai kita  download winbox dari www.mkrotik.comdengan perintah wget http://www.mikrotik.com/download/winbox.exe 

 5. tunggu hingga proses selesai setelah prosesnya selesai maka kita buka winbox mikrotik lewat terminal dengan ketikan wine winbox.exe maka akan muncul tampilan atau jendela baru seperti berikut:
 6. nah setelah proses diatas selesai maka akan muncul tampilan awal dari winbox seperti gambar di bawah ini:
 selesai
Tower Jaringan Telekomunikasi adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segitiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat) yang bertujuan untuk menempatkan antenna dan radio pemancar maupun sebagai penerima gelombang telekomunikasi dan informasi. Intinya Tower BTS berfungsi untuk menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan yang menuju jaringan lain.

Buka aplikasi Google Earth anda :



Hitung ketinggian dengan aplikasi bantu di mikrotik.co.id :



Jadi, ketinggian minimum antena yang disarankan : 5,49 meter.
Dengan menggunakan GNS3, belajar Cisco menjadi terasa menyenangkan karena bisa mencoba simulasi yang mendekati real network, bahkan simulasi di laptop kita bisa dihubungkan dengan topologi real. Paket analisis juga bisa diterapkan ketika menggunakan GNS3. GNS3 lebih advanced dibandingkan dengan Cisco Packet Tracer.
GNS3 adalah software emulator network, pertama kali release tahun 2008. Dapat digunakan untuk mensimulasikan network yang komplek dan bisa dikombinasikan antara virtual lab dan real devices (perangkat network asli). GNS3 menggunakan software emulasi dynamips untuk menjalankan Cisco IOS.
Fitur GNS3:
  • Mendukung desain topologi yang komplek dan berkualitas tinggi
  • Mampu mengemulasikan platform Cisco IOS router dan firewall PIX
  • Simulasi simple Ethernet, ATM dan Frame Relay
  • Mampu menghubungkan simulasi network dan real topologi network
  • Mampu mengcapture packet menggunakan wireshark
 Tampilan GNS3:


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSh84atorrwAVFWJzaqAQWVhiZTcGPeG-m8GupOHvQqvEFbF69YHxBqOjlcqTpoIcsn4_nIw9LIuYNjDUMagDztnvyxs_8h1oIKLB8l5ayArmOv6acxuA4FNUuFjkBQfsYhjwDqb5ZsDXT/s1600/Tampilan+default+GNS3+setelah+penginstallan.jpg

Untuk mendownload GNS3, kunjungi website https://www.gns3.com/
  • Klik Free Download dan isi form registrasi untuk mendownload GNS3
  • Klik Create Account & Continue, maka akan muncul pilihan download GNS3. Pada tutorial ini, saya menggunakan sistem operasi Windows, jadi pilih yang Windows. 
  • Perhatikan bagian bawah bar, proses download sedang berlangsung. Ukuran file installer GNS3 kurang lebih 43,2 MB.
Selanjutnya, jika belum punya IOS images, silakan download dulu ya
  • Jalankan GNS3, lalu buka  Edit > Preferences > General
  • Terminal command default menggunakan program telnet bawaan Windows. Jika anda lebih suka menggunakan Putty, ganti parameter berikut:
start telnet %h %p
menjadi (sesuaikan dengan letak folder putty anda):
start d:\programs\putty -telnet %h %p
  • Parameter-parameter yang bisa digunakan: %h = host; %p = port; %d = device name.
  • Project directory adalah direktori / folder default tempat file network *.net akan disimpan.
  • IOS/PIX directory adalah folder penyimpanan IOS image anda.
  • Configuration file adalah file konfigurasi GNS3. Semua perubahan konfigurasi tersimpan disini.




Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco System dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

Tahap 1
Tampilan awal Cisco Packet Tracer
 


Packet Tracer terbaru yaitu versi 6.2. Dalam versi ini dapat mensimulasikan Application Layer Protocol, Routing dasar RIP, OSPF, dan EIGRP, sampai tingkat yang dibutuhkan pada kurikulum CCNA yang berlaku, sehingga bila dilihat sekilas software ini bertujuan untuk kelas CCNA.
Taget Packet Tracer yaitu menyediakan simulasi jaringan yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan beberapa perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command pada Cisco IOS. Dan juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk memodelkan jaringan produktif/aktif. Dengan keluarnya versi 6, beberapa fitur ditambahkan, termasuk fitur BGP. BGP memang bukan termasuk kurikulum CCNA, akan tetapi termasuk kurikulum CCNP.

Tahap 2
Tambahkan beberapa komputer PC kedalam simulasinya di End Devices maka pilih PC-PT.



Tahap 3
Masukan Switch ke simulasi untuk menghubungkan beberapa PC yang tadi telah di tambahkan.
Pilih di switches 2950T.

Tahap 4
Koneksikan PC dengan Switch menggunakan kabel straight. Pilih Connections - Straights Over.
Sambungkan semua PC ke FastEthernet secara berurutan atau sobat bisa pilih Auto Type Connections.


Tahap 5
Tambahkan Laptop-PT untuk membuat koneksi nirkabel setelah device tadi terkoneksi dengan baik.
Pilih di End Devices - Generic - LaptopPt. 


Tahap 6
Tambahkan Wireless Router Linksys. Di Wireless Devices.


Tahap 7
Tambahkan beberapa Routers 2621XM untuk menghubungkan dua buah switch agar terkoneksi dengan baik.


Tahap 8
Klik 2 kali pada Router yang sudah di tambahkan tadi lalu masuk ke Physical. Matikan Router dengan menekan tombol on off yang berlampu hijau, lalu drag perangkat NM-4E ke bagian router yang hitam/kosong. Nyalakan Router kembali lakukan hal ini ke Router yang selanjutnya.  


Tahap 9
Untuk sambungan Router ke Switch menggunakan kabel straight dan sambungan Router ke Router menggunakan kabel cross seperti gambar di bawah ini.

Tahap 10
Untuk menambahkan warna shape masuk ke drawing pallete dan pilih tool square / rectangle.
Lalu tambahkan Printer di End Devices. Setelah itu, atur posisinya agar menarik dan strategis.




Tahap 11
  1. Untuk pembagian IP PC pada gedung 1 biru menggunakan alamat jaringan 192.168.1.0 / 24 dengan Gateway 192.168.1.1 
  2. Untuk Pembagian IP PC pada gedung 2 merah menggunakan alamat jaringan 192.168.2.0 / 24 dengan Gateway 192.168.2.1
  3.  Untuk Pembagian IP PC pada gedung  3 kuning menggunakan alamat jaringan 192.168.3.0 / 24 dengan Gateway 192.168.3.1 
  4. Untuk yang menggunakan Laptop mendapatkan alamat Ip dari service DHCP menggunakan alamat jaringan 192.168.0.0 / 24 dengan Gateway 192.168.0.1. (berlaku pada semua laptop di semua gedung)


Tahap 12
Lalu setting alur jaringan dengan klik double Router lalu pilih config fastEthernet 0/0 lalu isikan IP dengan jalur jaringan gatewaynya tadi, begitu pula dengan fastEthernet 0/1. Lalu pilih centang ON. Dan jangan lupa setting router satunya lagi seperti yang tadi. Lalu masukkan RIP routing IP yang ada di jaringan gedung 1,2,3.








Tahap 13
Untuk IP printer pilih di FastEthernet - IP address dan Subnet Masknya.





Tahap 14
  1. Pada config pilih Internet untuk menyeting Internet pilih DHCP
  2. Isikan IP untuk menyetting LAN yang terhubung dengan switch agar dapat  terhubung ke router.
  3. Pada pengaturan wireless isikan SSID serta Authentication.


Ganti perangkat internet laptop agar bisa menggunakan wireless access point di jaringan yang dibuat tadi.
Power off lalu drag Linksys WPC300N ke arah laptop. Power On kembali laptopnya. Lakukan hal ini sampai selesai semua devices Laptop.



Klik 2 kali laptopnya lalu plilih PC wireless untuk mengkonekan koneksi wirelessnya.



Refresh bila tidak di panel network status. Lalu klik Connect.



Selesai. Anda bisa mengembangkan simulasi jaringan di Cisco Packet Tracer lebih baik dari saya.
Sampai sini dulu sobat. Terimakasih.





Mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang  berkewarganegaraan  Amerika yang berimigrasi  ke Latvia.  Di Latvia  ia bejumpa dengan Arnis, Seorang sarjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995.

John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah me- routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat  ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna.

Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama denag bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara marathon.


Jenis-Jenis Mikrotik


1. MikroTik  RouterOS   yang  berbentuk  software   yang  dapat  di-download  di www.mikrotik.com. Dapat diinstall pada komputer rumahan (PC).

2.  MikroTik RouterBoard yaitu BUILT-IN Hardware Mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstall MikroTik RouterOS.

Fitur-Fitur Mikrotik

  1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
  2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.
  3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
  4. Bridge :  Mendukung fungsi  bridge spinning  tree,  multiple  bridge interface, bridging firewalling.
  5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer
  6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay;  DHCP Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
  7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan  MAC, IP address,  range port, protokol IP, pemilihan  opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.
  8. Hotspot  : Hotspot  gateway dengan otentikasi  RADIUS.  Mendukung limit  data rate, SSL ,HTTPS.
  9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann  groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5
  10. ISDN   :  mendukung  ISDN   dial-in/dial-out.   Dengan otentikasi   PAP,   CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung  128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
  11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
  12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung  Cisco Discovery Protokol (CDP).
  13. Monitoring  / Accounting : Laporan  Traffic  IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.
  14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.
  15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan  PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi  untuk PPoE; limit data rate.
  16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server,  HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS  dan HTTP; mendukung protokol SOCKS;  mendukung parent proxy; static DNS.
  17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
  18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.
  19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
  20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
  21. Synchronous  : V.35, V.24, E1/T1,  X21,  DS3 (T3)  media ttypes;  sync-PPP, Cisco HDLC; Frame  Relay line protokol; ANSI-617d  (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
  22. Tool :  Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.
  23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
  24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
  25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
  26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
  27. WinBox : Aplikasi  mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi  MikroTik RouterOS.
Demikianlah pembahasan tentang artikel Teori Dasar Mikrotik. Teori dasar ini bisa anda gunakan sebagai pedoman dalam belajar mikrotik kedepannya. Semoga bermanfaat :)
Sebelum install Linux, pastikan flashdisk sudah diformat dan dipartisi dengan USB Stick Formatter  dan USB Image Writer.

Berikut langkah-langkahnya:
  1. Siapkan media installasi yang sudah kita buat baik berupa flashdisk yang sudah berisikan Installer Linux.
  2. Pada menu BIOS pilih Boot device USB HDD/USB Drive
  3. Setelah berhasil masuk kedalam media installasi layar akan menampilkan tampilan seperti ini dalam contoh menggunakan Linux Mint
Pilih Start Linux Mint
Menu Boot Linux Mint
Pilih Install Linux Mint yang berlogo CD
Tampilan Desktop Linux Mint Mate Edition
Pilih Bahasa, Gunakan saja English agar terbiasa kemudian klik Continue
Screenshot
Akan muncul kelengkapan keperluan installasi Linux Mint seperti, Harddisk minimal 9GB keatas, terhubung ke arus listrik, dan opsional terhubung ke internet. Setelah mendapati tampilan tersebut kembali klik Continue
Screenshot-1
Jika laptop/PC sobat masih baru dan belum ada data, bisa gunakan otomatis dengan pilihan pertama “Erase disk and install Linux Mint” atau jika sobat ingin DUAL BOOT dengan Windows atau ingin kostumisasi kapasitas harddisk yang dibutuhkan maka admin sarankan pilih”Something else” kemudian klik lagi Continue
Screenshot-2
Pilih partisi kosong yang akan kita install Linux, admin asumsikan sobat sudah menyediakan kapasitas kosong untuk keperluan install Linux Mint. Kemudian pilih simbol plus “+” untuk mengolah menjadi beberapa partisi
Screenshot-3
Tambahkan 2Gb sebagai SWAP karena sangat direkomendasikan langsung dari Linux untuk membantu kebutuhan RAM. Konfigurasinya harap mengikuti contoh dibawah ini kemudian klik OK
Screenshot-4
Setelah berhasil membuat partisi untuk RAM. Silakan sobat kembali untuk membuat partisi System Linux atau pada Windows kita mengenalnya dengan partisi Local Disk C. Konfigurasinya ikuti contoh seperti ini
Screenshot-5
Pada type for the new partition pilih Primary, Location pilih Begining of the space, Use as: Ext4 journaling file system dan terakhir Mount Point isikan slash “/” yang berarti sebagai direktori sistem milih Linux atau folder “root” istilahnya
Screenshot
Setelah selesai membuat partisi sistem, Sobat bisa langsung klik Install Now!!
Screenshot-6
Muncul konfirmasi settingan bisa langsung klik Continue lagi
Screenshot-7
Pilih wilayah untuk mengatur waktu berdasarkan GMT
Screenshot-8
Pilih struktur keyboard, langsung saja continue karena umumnya menggunakan tipe English (US) atau jika berbeda silakan atur dengan layout keyboard laptop/PC yang sobat punya.
Screenshot-9
Bagian terakhir isi nama lengkap sobat, nama laptop/PC yang sobat pakai. Wajib isi username dan password sobat karena setiap kita akan menginstall aplikasi maka sobat akan ditanyakan password root nya karena itu bentuk kemanan yang Linux tawarkan. Jika sudah bisa langsung klik Continue
Screenshot-10
Tunggu proses installasi selesai sampai muncul konfirmasi melakukan restart atau lanjutkan untuk menggunakan linux dengan model live CD
Screenshot-11
Screenshot-13
Proses installasi selesai. Sobat bisa langsung mencoba dengan merestart atau ingin melihat-lihat dulu pilih Continue
Screenshot-14
Powered by Blogger.

Kategori

Total Pageviews

Formulir Kontak



Popular Posts